Aug 15, 2016

Greyest Moment of the Day

Dari sekian banyak waktu yg terisi dengan tawa dan kerjasama, terselip momen-momen kelabu. Bbrp menit jerit dan pekik marah karena perebutan permainan atau skenario yg tak didukung sebagian pelaku cerita. Atau bisa jadi mimpi buruk ekoran peristiwa sebelum tidur, pergaduhan yang tak prinsip karena semata-mata lapar atau mengantuk, atau sikap cemburu yang tak dapat dikawal karena merasa tak adil atau itu "memang" hak dia.



Mudah" an mereka tetap rukun hingga penghujung usia. Saling menjaga dan menyayangi. Irisan-irisan episode yang mungkin indah dikenang nanti di kala mereka telah besar. Cukuplah saya, istri  atau saya dan istri yang menjadi saksi dan "korban" dari perseteruan yg sangat heboh dari empat manusia cilik amanahMu terindah ini. Karunia super ekstra sabar memang amat berharga menghadapi masa-masa mendaki yg sangat mencabar (challenging).


Alhamdulillaah kan berhenti, jika tidak dalam hitungan menit, bisa jadi seperempat jam, setengah jam lebih sedikit, atau paling lama satu jam. Dapat mereda dgn panggilan sayang, pelukan, ciuman, digendong, dialihkan perhatian pada hal lain yg menarik, dicarikan alternatif mainan/buku/acara atau rasa kantuk yg amat sangat akibat keluhan tak puas hati atau sesunggukan isak tangis yg deras. Tertidur pulas hingga bangun kembali dengan senyum terindah, menghapus masa paling kelabu di siang atau malam itu.

Anak-anak ku sayang, jika sempat membaca tulisan singkat ini, maafkan Papa atau Mama yang seringkali kehabisan stok sabar ekstra. Mengharapkan kalian selalu mau mendengar, berdisiplin, mengikut jadwal, dapat menerima, atau mau berbagi tanpa kami sadari bahwa bagi kalian ini semua adalah pelajaran yg baru.

No comments:

Post a Comment